Museum Subak, Melihat Koleksi dan Belajar Irigasi Tradisionil Bali di Tabanan

Museum Subak, Melihat Koleksi dan Belajar Irigasi Tradisionil Bali di Tabanan

Diposting pada

Direktori Wisata – Museum Subak, melihat koleksi dan belajar irigasi tradisionil Bali di Tabanan. Museum Subak termasuk salah satunya museum yang unik di Tabanan karena berbeda seperti museum umumnya.

Museum Subak ini simpan beragam alat pertanian tradisionil yang jarang-jarang dijumpai pada tempat lain. Kata Tabanan sendiri dipakai karena lokasinya ada di Tabanan, yaitu salah satunya kabupaten yang berada di Bali.

Dan untuk kata Subak ialah sebuah organisasi yang berada di Bali. Organisasi ini dibikin untuk atur mekanisme irigasi untuk mengaliri persawahan yang berada di Bali, terutama dari tipe padi . Maka saat disebut kata Subak, karena itu yang tebersit di masyarakat Bali tidak jauh dari beberapa hal yang terkait dengan pertanian.

Pengunjung yang tiba ke museum ini tidak banyak sekali sehari-harinya. Cuma di beberapa hari tertentu saja akan dipenuhi pengunjung. Umumnya, pengunjung yang tiba dari lembaga sekolah yang melangsungkan studi tur, itu juga dari pelajar TK, SD, dan beberapa SMP.

Museum Subak ini tidak berarti cuma diutamakan untuk lembaga, masyarakat umum bisa bertandang ke tempat wisata Bali ini.

Sejarah Museum Subak Tabanan Bali

Segala hal yang terkait tempat tentu ada sejarahnya, demikian dengan Museum Subak Tabanan. Ada museum ini tidak terlepas dari peranan serang figur yang namanya I Gusti adalah figur warga yang memprakarsai dibuatnya museum yang Ketut Keler. Beliau sekarang ini bisa didatangi pelancong.

Saran itu dilemparkan pada 17 Agustus 1975, maksudnya untuk jaga peninggalan budaya bangsa. Sesudah berlalu enam tahun, persisnya tahun 1981, museum ini disahkan oleh Prof. Ida Bagus Mantra yang waktu itu memegang sebagai Gubernur Bali. Argumen dibalik alat pertanian jadi museum yaitu karena tehnologi yang dipakai cukup unik.

Berbeda jauh dengan tehnologi kekinian sekarang ini, Museum Subak berpedoman ide Tri Hita Karana. Tuntunan ini memprioritaskan kesetimbangan untuk memperoleh kebahagiaan, yaitu di antara Tuhan, manusia, dan alam. Apalagi alat dan sistem pertanian yang berada di sini adalah warisan era ke 11 yang penting dijaga dan dilestarikan.

Sekarang ini, museum sebagai object wisata pembelajaran di Bali ini sah jadi peninggalan budaya yang tidak ternilai harga. Pemerintahan Bali mengharap akan petani yang memakai lagi alat dan sistem pertanian itu. Ini karena sedikit tehnologi pertanian kekinian yang tidak sesuai ide Tri Hita Karana.

Untuk masyarakat Bali yang umumnya berbagai ragama Hindu memiliki pendapat jika sistem pertanian harus sesuai konsep Asta Bumi dan asta kosala kosali. Umumnya, ketentuan ini dipakai untuk pengaturan ruangan untuk umat Hindu, baik ruang sisi dalam atau sisi luar seperti persawahan.

Tujuan lain Museum Subak selainnya untuk melestarikan peninggalan budaya yaitu untuk memberi sumbangsih akan pendidikan di Indonesia. Pendidikan yang diartikan tentu saja dalam soal pertanian tradisionil. Dengan hadirnya pengunjung dari beragam lembaga sekolah, karena itu dapa disebutkan jika museum ini sudah sukses capai maksudnya.

Baca juga : Desa Jatiluwih Bali, Wisata Air Terjun Sampai Sawah Terasering yang Mengagumkan

Koleksi Museum Subak Tabanan

Disebutkan sebuah museum karena didalamnya ada benda yang mempunyai sejarah panjang. Sejumlah benda disebutkan unik karena sekarang ini tak lagi dijumpai. Semua benda bisa dijadikan fasilitas pembelajaran, sekurang-kurangnya untuk menambahkan pengetahuan. Ada dua ruang yang bisa diketemukan di Museum Subak Tabanan dengan koleksi benda tertentu.

Pertama ialah ruang tertutup yang memperlihatkan object berkenaan kehidupan petani. Pameran ini dibungkus berbentuk visual hingga memberikan daya magnet untuk pelancong. Ada pula video yang bercerita berkenaan management irigasi yang berada di Kabupaten Subak. Di ruang tertutup ini ada kantor, perpustakaan, dan pusat informasi.

Ke-2  ialah ruang terbuka yang biasnya jadi tujuan khusus pelancong. Ruang berikut yang memperlihatkan koleksi benda Museum Subak. Pengunjung bisa menyaksikan secara langsung bagaimana mekanisme irigasi yang dipakai waktu itu melali miniatur yang serupa dengan aslinya. Miniatur ini diperlengkapi terowong sebagai jalannya air kolam ke arah persawahan.

Masih di ruang terbuka, pengunjung dapat menyaksikan kekhasan dari rumah tradisionil jaman dahulu. Disebutkan unik karena rumah ini terdiri jadi tiga sisi, yakni Khusus Mandala, Madya Mandala, dan Tercela Mandala. Benda yang lain bisa dilihat di ruang ini salah satunya ialah sabit, penumbuk padi, dan perlengkapan tradisionil yang lain yang berada di tempat wisata Bali ini.

Baca juga : Air Terjun Leke-Leke, Daya tarik Air Terjun Eksotik Yang Cantik di Tabanan

Kegiatan yang Menarik Dilaksanakan di Wisata Museum Subak

Berkunjung Museum Subak di Tabanan bermakna anda harus siap kosongkan memory untuk memperoleh daya ingat yang baru. Beragam koleksi benda di sini mungkin banyak yang tidak pernah anda saksikan. Dalam soal kegiatan, belajar sejarah adalah hal pertama kali yang wajib dilaksanakan, secara lengkap silakan baca keterangan ini.

✦ Pahami Ide Hidup Masyarakat Bali

Masyarakat Bali yang beberapa berbagai ragama Hindu sebelumnya tidak pernah hidup egois. Selainnya memperoleh keuntungan untuk diri kita, mereka juga pikirkan faktor yang lain ada disekelilingnya. Pedoman hidup Tri Hita Karana kelihatannya pas didalami untuk yang pemula. Ini cuman satu saja, ada banyak ide yang lain perlu anda kenali di tempat wisata Bali ini.

✦ Keliling Museum Subak

Kurang komplet rasa-rasanya bila bertandang kesini tanpa berkeliling-keliling semua pojok lokasi. Keliling yang diartikan tentunya untuk menyaksikan koleksi benda yang dipunyai. Untuk mengenal beberapa nama benda yang terdapat kelihatannya tidak susah, sebab ada keterangan dari tiap benda yang dipampang. Bila perlu, persiapkan camera HP untuk mengantisipasi ada benda yang memikat didokumentasikan.

✦ Belajar Sejarah

Ketidaksamaan bangsa Indonesia dengan bangsa yang lain berada di dunia yaitu kaya sejarah dan budaya. Satu diantaranya bisa anda dapatkan di Museum Subak Tabanan, yang mempunyai sejarah panjang berkenaan tehnologi pertanian. Bagaimana perubahan tehnologi dari hari ke hari dan faktor apa yang memengaruhi pasti memikat buat didalami.

Baca juga : Museum Le Mayeur, Museum Monumental secara Bermacam Koleksi Menarik di Denpasar

Harga Ticket Masuk Wisata Museum Subak Tabanan

Masuk Museum Subak untuk menyaksikan beragam koleksi benda dan video monumental tentu saja tidak gratis. Ticket dibagi jadi dua jenis, yaitu untuk beberapa anak dan dewasa. Pengunjung dewasa diharuskan beli ticket sejumlah 10.000 rupiah, dan beberapa anak cuma 5.000 rupiah.

Untuk hari kehadiran tidak ada ketidaksamaan, karena museum di Bali ini cuma dibuka mulai Senin sampai Sabtu. Jam operasinya juga sama, yaitu dibuka start pukul 08.00 dan ditutup pada jam 17.00 WITA. Khusus untuk hari Jumat, tempat rekreasi ini ditutup pada jam 13.00 dengan jam membuka yang masih sama.

Baca juga : Taman Nusa Bali, Museum dengan Tiruan Rumah Tradisi dari Beragam Suku Indonesia

Alamat dan Jalur Ke arah Lokasi Museum Subak

Bukan tanpa argumen mengapa Tabanan jadi lokasi berdirinya Museum Subak. Kabupaten ini mempunyai luas tempat persawahan terbesar di Pulau Dewata. Beberapa berbentuk padi, karena itu panggilan Lumbung Beras Pulau Bali didapat. Lokasinya yang vital membuat pengunjung tidak kesusahan menelusurinya, tempatnya ada di jalan khusus.

Disamping itu, object wisata pembelajaran ini dekat sama tempat wisata yang lain. Alamat selengkapnya ada di Desa Sanggulan, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, Bali. Dari pusat Denpasar memiliki jarak lebih kurang 22 km, perlu waktu minimal 50 menit memakai kendaraan individu dengan kecepatan rerata.

Baca juga : Istana Tampaksiring, Tujuan Wisata yang Penuh Nilai Sejarah di Gianyar Bali

Untuk jalur dari Denpasar, silakan mengambil arah ke Jalan Ahmad Yani Utara. Selanjutnya melalui, Jalan Raya Darmasaba, Jalan Carik Aban, dan Jalan Cempaka. Tujukan kendaraan ke arah Polres Badung, lantas ke Jalan Raya Denpasar Glimanuk. Sesudah temukan Patung Sukarno Putra Si Fajar, tujukan kendaraan ke kanan dan ikutinya rambu panduan. Saksikan google maps.

Sarana yang Ada di Teritori Wisata Museum Subak Tabanan

Museum Subak lumayan komplet karena diatur baik secara professional. Untuk sarana umum dan karakternya wajib ialah tempat parkir. Disamping itu, ada toilet untuk tempat membuang air atau kepentingan yang terkait sama air. Sarana yang termasuk kekinian yakni ada visual audio sebagai media evaluasi dalam ruangan.

Baca juga : Bali Countryside Sidemen, Nikmati Pemandangan dengan Bentangan Sawah Yang Hijau

Berkunjung sebuah tempat wisata pembelajaran memang berlainan dengan object wisata dari kelompok yang lain. Ini kali tidak begitu hebat dalam soal kegiatannya, tetapi ditanggung memperoleh wacana yang bertambah luas serta belum anda kenali sebelumnya. Misalnya di Museum Subak Tabanan, pembelajaran yang didapatkan ialah tehnologi pertanian tradisionil.[]