Direktori Wisata – Mengunjungi Pulau Ubin, sisi lain Singapura. Dalam setiap kunjungan saya ke Singapura, saya selalu merasa takjub dengan seluruh infrastruktur, fasilitas, dan tempat rekreasi yang dibangun dengan sangat moderen dan dipelihara dengan baik oleh pemerintah Singapura.
Tapi siapa sangka, masih ada tempat yang sangat tradisional atau ”jadul” di Singapura. Namanya pulau Ubin.
Pemerintah Singapura dengan sengaja menjaga agar kondisi di pulau ini tetap seperti dahulu kala, dimana kondisi fasilitas dan infrastrukturnya bisa dibilang sangat berbanding terbalik dengan kondisi di pusat kota Singapura.
Tujuannya adalah untuk mempertahankan kenangan dan sejarah dari Singapura. Banyak orang bilang, jika ingin melihat kondisi Singapura di masa lalu, kita bisa mengunjungi Pulau Ubin.
Lain halnya dengan tujuan pemerintah, masyarakat Singapura memiliki pandangan bahwa pulau Ubin merupakan tempat untuk menghilangkan kepenatan dari rutinitas dan kebisingan. Saya setuju dengan mereka.
Walaupun jaraknya hanya 10 menit naik bumboat dari Changi Point Jetty, suasana yang saya temui di pulau Ubin sangatlah berbeda dengan Singapura yang saya kunjungi selama ini.
Mulai dari bentuk bangunan rumah dan restoran yang sangat sederhana dan terbuat dari kayu, hingga mayoritas alat transportasi yang digunakan. Jumlah rumah dan penduduk pun sangat sedikit.
Objek Wisata di Pulau Ubin Singapura
Sebelum mulai berkeliling di pulau Ubin, saya memfoto peta pulau untuk mengetahui nama untuk setiap objek wisata yang saya temui dan mengetahui posisi saya agar bisa mudah kembali pulang.
Beberapa objek wisata yang saya kunjungi di pulau Ubin :
✦ Teck Seng’s Place
Merupakan rumah kampung tradisional Cina yang dulunya dimiliki oleh Tuan Chew Teck Seng sejak tahun 1970 hingga tahun 2005. Pada tahun 2008, The National Parks Board (Npark) memperbaharui rumah ini tanpa merubah arsitektur asli.
Perabotan, peralatan dapur, furnitur, dan semua foto yang ada di rumah ini merupakan sumbangan dari penduduk Singapura baik yang tinggal di pulau Ubin ataupun di luar. Suasana yang saya nikmati saat memasuki rumah ini adalah sama persis seperti kondisi pada tahun 1970an.
✦ Sensory Trail Pond
Awalnya merupakan kolam tempat budidaya ikan yang kemudian dikembangkan oleh Nparks, yang bekerja sama dengan siswa dari Ngee Ann Polytechnic, menjadi sumber perairan bagi berbagai habitat fauna seperti bangau, capung, burung pekakak, dan lainnya di pulau Ubin.
✦ Chek Jawa Wetlands
Merupakan area natural dimana terdapat 6 ekosistem utama yang menjadi satu yakni pantai berpasir, pantai berbatuan, seagrass lagoon, batu karang, hutan bakau, dan hutan pesisir.
Area yang memiliki luas sekitar 100 hektar ini terletak di bagian paling timur pulau Ubin dan berjarak sekitar 3 Km dari pelabuhan.
Saya berjalan melewati Coastal dan Mangrove broadwalk yakni seperti jembatan panjang yang berdiri di atas laut dan berlanjut ke kawasan mangrove. Dari sini saya bisa melihat berbagai biota laut, khususnya saat air laut sedang surut dan melihat berbagai jenis mangrove dan tanaman lainnya.
✦ Jejawi Tower
Saya naik ke menara 7 tingkat yang memiliki tinggi 20 meter ini. Di sini saya bisa melihat pemandangan laut dari ketinggian dan habitat hutan yang ada di sekitarnya. Nama “Jejawi” diambil dari nama pohon yang tumbuh di samping menara ini.
Baca juga : Kampong Wak Hassan; Masa lalu Saat Lantas Singapura
Menuju Pulau Ubin Singapura
Akses menuju pulau ini sangat mudah dan nyaman dengan menggunakan kendaraan umum
- Naik MRT ke stasiun Tanah Merah
- Ikuti jalan keluar stasiun dan jalan kaki menuju halte bus
- Naik bus nomor 2 hingga ke Changi Village Bus Interchange
- Jalan kaki sekitar 70 meter menuju Changi Point Jetty
- Masuk ke dalam Changi Point Jetty dan langsung menuju titik keberangkatan menuju pulau Ubin Lihat google maps.
- Pemilik bumboat (sekaligus nahkoda) akan memanggil giliran untuk naik ke bumboat (jumlah penumpang untuk 1 bumboat adalah 14 orang termasuk nahkoda). Biaya per orang adalah SGD 3 untuk sekali jalan. Bumboat beroperasi dari jam 7 pagi hingga jam 7 malam.
Transportasi di pulau Ubin Singapura
Setibanya di pulau Ubin, saya berjalan menuju pusat informasi. Di sini terdapat informasi dan peta mengenai keseluruhan objek rekreasi di Pulau Ubin. Di sini juga terdapat toilet umum yang dapat digunakan secara gratis. Tidak seperti di pusat kota Singapura, tidak banyak terdapat toilet umum di Pulau Ubin.
Ada 3 cara untuk meng-explore Pulau Ubin, yakni dengan jalan kaki, mengendarai sepeda, dan menggunakan taksi (carteran). Saya memilih mengendarai sepeda dan menurut saya ini adalah cara yang paling menyenangkan.
Tersedia tempat penyewaaan sepeda dengan berbagai pilihan jenis dan kondisi dengan harga SGD 8-10. Saya menyewa sepeda dengan keranjang di bagian depan supaya bisa menaruh tas dengan harga SGD 8.
Dengan mengendarai sepeda, saya dapat berhenti di tempat wisata mana saja yang saya suka sambil menikmati pemandangan sekitar yang saya lewati ditemani dengan angin segar yang bertiup sepoi-sepoi.
Baca juga : Masjid Petempatan Melayu Sembawang, Singapura
Saya menghabiskan waktu setengah hari untuk berkeliling Pulau Ubin Singapura. Awalnya saya pikir saya sudah mengunjungi keseluruhan pulau, namun ternyata baru 1/3 dari pulau. Masih ada banyak tempat wisata menarik namun saya sudah merasa lelah dan akhirnya memutuskan untuk pulang ke hotel.[]